2. Beberapa Fenomena Peradaban di Cordoba
Berikut ini beberapa bangunan yang menunjukkan kemajuan peradaban di Andalusia terutama di Kota Cordoba. Dari sini kita dapat mengetahui sumbangan-sumbangan Islam dalam perjalanan sejarah manusia.
Jembatan Cordoba
Jembatan Cordoba |
Termasuk salah satu keistimewaan Cordoba adalah Jembatan Cordoba yang letaknya ada di sungai al-Wadi al-Kabir. Jembatan ini dikenal dengan nama al-Jisr dan Qantharah ad-Dahr. Panjangnya sekitar 400 m, lebar 40 m, dan tingginya 30 m.
Ibnu al-Wardi dan al-Idrisi meberikan kesaksian
bahwa jembatan tersebut melebihi jembatan-jembatan yang lain dari segi
kemegahan bangunan dan kecanggihannya (Kharidah al-Aja’ib wa Faridah al-Ghara-ib, Hal. 12).
Jembatan yang menakjubkan tersebut dibangun
pada permulaan abad kedua Hijriyah tahun 101 H, atau sejak 14 abad yang
lalu. Jembatan ini dibangun oleh Gubernur Andalusia, as-Samh bin Malik
al-Khaulani di masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz. Artinya, jembatan
ini dibangun pada saat manusia belum mengenal sarana transportasi
kecuali binatang: keledai, onta, bighal, dan kuda. Dan ketika itu,
sarana-sarana pembangunan belum secanggih saat ini. Hal inilah yang
menjadikan jembatan tersebut salah satu kebanggaan peradaban Islam.
Masjid Cordoba
Masjid Raya Cordoba |
Masjid Jami’ Cordoba merupakan salah satu unsur
peradaban Cordoba yang sangat penting dan masih tetap bertahan hingga
sekarang. Masjid tersebut dalam bahasa Spanyol disebut Mezquita, yang
diambil dari kata masjid. Masjid ini adalah masjid yang paling masyhur
di Andalusia, bahkan di seluruh Eropa. Namun, sekarang masjid ini
dijadikan sebagai katedral. Masjid ini mulai dibangun Abdurrahman
ad-Dakhil tahun 170 H / 786 M., kemudian diteruskan oleh putranya Hisyam
dan khalifah-khalifah setelahnya. Setiap khalifah memberikan sesuatu
yang baru kepada masjid tersebut, dengan memperluas dan memperindahnya
agar menjadi masjid yang paling indah di Cordoba dan masjid terbesar di
dunia saat itu.
Penulis kitab ar-Raudh al-Mi’thar
mengatakan, “Di Kota Cordoba ini teradapat sebuah masjid yang sangat
terkenal dan sering disebut-sebut. Masjid itu adalah masjid terbesar di
dunia, luas, dengan teknik pembangunan yang modern, bentuk yang indah,
dan bangunan yang sempurna.”
Para khalifah memberikan perhatian yang besar
terhadap Masjid Cordoba ini. Mereka memberikan tambahan demi tambahan,
penyempurnaan demi penyempurnaan hingga mencapai tingkat yang sempurna,
bangunan yang membuat kagum, dan tidak dapat dijelaskan dengan
kata-kata.
Tidak ada masjid kaum muslimin yang menyerupai
masjid ini dari segi keindahan, luas, dan besarnya. Separuh masjid
dibuat beratap dan separuhnya lagi tidak. Jumlah lengkungan bangunan
yang beratap ada empat belas. Ada 1000 tiang, baik tiang yang besar
ataupun kecil. Ada 113 sumber penerangan, penerangan yang terbesar
terdapat 1000 lampu dan yang paling kecil memuat 12 lampu.
Tiang-tiang dan lengku-lengkung di dalam Masjid Cordoba |
Seluruh kayunya berasal dari pohon cemara
Thurthusy. Besar pasaknya satu jengkal dan panjangnya 30 jengkal, antara
satu pasak dengan pasak yang lain dipasang pasak yang besar. Di atapnya
terdapat bermacam-macam seni ukir yang antara satu dengan yang lain
tidak sama. Susunannya dibuat sebaik mungkin dan warna-warnanya terdiri
dari warna merah, putih, biru, hijau, dan hitam celak. Arsitektur dan
warna-warni itu menyenangkan mata dan menarik hati. Luas tiap-tiap
penyusun atap adalah tiga puluh tiga jengkal. Jarak antara satu tiang
dengan tiang yang lain lima belas hasta, dan masing-masing tiang bagian
atas dan bawahnya dibuat dari batu marmer pualam.
Masjid ini mempunyai mihrab yang sangat indah,
dihiasi ukiran-ukiran dengan teknik yang sempurna, dan terdapat mozaik
yang dilapisi emas. Hal ini sampai membuat pemimpin Konstantinopel
mengirim utusan kepada Abdurrahman an-Nashir Lidinillah. Di dua arah
mihrab ada empat tiang, dua tiang berwarna hijau dan dua lagi berwarna
violet kehijau-hijauan. Di bagian ujung dipasangi lapisan
Mihrab Masjid Cordoba yang masih berhiaskan kaligrafi Alquran |
Menara masjid yang sudah ditambahi lonceng-lonceng katedral |
Universitas Cordoba
Peran Masjid Cordoba tidak hanya sebagai tempat
ibadah, namun masjid ini juga berfungsi sebagai universitas, bahkan
salah satu yang paling masyhur di dunia dan markas ilmu di Eropa. Dari
universitas ini, ilmu-ilmu Arab ditransfer ke Eropa selama berabad-abad.
Segala cabang ilmu diajarkan di sini dan para pengajarnya merupakan
orang-orang yang sangat kompeten di bidangnya. Para pencari ilmu datang
ke unversitas ini, baik dari Timur maupun dari Barat. Para pengajar dan
dosen diberi imbalan dengan gaji yang layak agar mereka fokus
mengabdikan diri untuk mengajar dan menulis dengan baik. Para siswa pun
diberi uang saku secara khusus, dan orang-orang yang tidak mampu
diberikan beasiswa dan bantuan.
Itulah yang memperkaya khazanah ilmiah secara
signifikan di Cordoba pada saat itu. Dan Cordoba mampu melahirkan
ilmuan-ilmuan yang mengabdi kepada Islam dan kaum muslimin secara khusus
dan dunia secara umum. Tidak hanya di bidang ilmu tertentu, akan tetapi
juga di berbagai disiplin ilmu. Di antara mereka adalah az-Zahrawi
(325 – 404 H / 936 – 1013 M), seorang ahli bedah yang paling masyhur,
dokter, dan ahli obat-obatan, dan pembuatannya. Ada juga Ibnu Bajah,
Muhammad al-Ghafiqi, Ibnu Abdil Bar, Ibnu Rusy, al-Idrisi, Abu Bakar
Yahya bin Sa’dun bin Tamam al-Azdi, Qadhi al-Qurthubi an Nahwi,
al-Hafizh al-Qurthbi, Abu Ja’far al-Qurthubi, dan masih banyak
ilmuan-ilmuan lainnya.
Sumber: Madza Qaddamal Muslimuna lil ‘Alam Ishamatu al-Muslimin fi al-Hadharah al-Insaniyah oleh Raghib as-Sirjani
#CordobaRendoor
#CordobaRentalOutdoor
Posting Komentar