Halloween Costume ideas 2015
Januari 2017

Assalammu'alaikum Sahabat..
Kita sudah pernah mendengar Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, yang dicetuskan pertama kali pada Januari tahun 1974. Kode Etik ini menjadi acuan dan pegangan teguh bagi para pecinta alam se-Indonesia dalam bersikap dan berperilaku dalam segala kegiatan di alam bebas.

Nah.. sekarang mari kita buat Kode Etik untuk Pendaki Muslim juga.
Sebagai Muslim yang taat kepada Alloh & Rasul-Nya.

Isi Kode Etik Pendaki Muslim :

Pendaki Muslim sadar bahwa alam beserta isinya 
adalah ciptaan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Pendaki Muslim sadar untuk menjadikan 
Al-Qur'an & As-Sunnah (Hadits) sebagai Pedoman hidup.Pendaki Muslim sadar bahwa Pendaki Muslim adalah
sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Maha kuasa.

Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran

Menyatakan :

  1. Taat kepada Alloh dan Rasul-Nya.
  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
  3. Menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah (Hadits) sebagai Pedoman Hidup.
  4. Menebarkan salam dan menjaga kehormatan Dienul Islam.
  5. Melakukan Aktivitas Alam & Pendakian sesuai dengan Syariat Islam.
  6. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pendaki Muslim dan Non Muslim sesuai dengan Syariat Islam
  7. Berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, siap menolong dan peduli dengan keadaan sekitar seperti bencana alam, pendaki tersesat dsb.
  8. Selesai

Etika Lingkungan Hidup

Dalam kegiatan alam bebas kita juga mengenal adanya 3 Etika Lingkungan yang mungkin semua sudah seringkali mendengarnya, kode etik ini dinamakan Etika Lingkungan Hidup, yang isinya sebagai berikut :

  1. Take nothing but picture, Dilarang mengambil apapun kecuali foto
  2. Leave nothing but footprint, Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak
  3. Kill noting but time, Dilarang membunuh apapun kecuali waktu
Semoga postingan ini bermanfaat, dan bisa menjadikan Kode Etik ini sebagai pedoman sehingga terpatri dalam jiwa kita, jiwa seorang pecinta alam.
#CordobaRendoor
#CordobaRentalOutdoor

22.26 , ,


Assalammu'alaikum Sahabat..

HASIL RAPAT KOORDINASI ANTARA LEMBAGA KEMAHASISWAAN UII DENGAN REKTORAT UII
25 JANUARI 2017

Rapat ini merupakan penyampaian apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kampus UII dan klarifikasi serta penjelasan mengenai hasil press release UII.
1.Senin, 23 Januari 2017 pihak kampus telah melakukan pertemuan dengan panitia SC dan OC The Great Camping.

2.Selasa, 24 Januari 2017 mendapat kabar bahwa peserta TGC 37 atas nama Ilham Nurpadmy Listia Adi meninggal dunia, pihak kampus UII langsung melakukan pengecekan medis terhadap seluruh peserta TGC di RS JIH. Beberapa peserta yang pulang, KKN, dan lain-lain langsung dijemput dan dipaksa untuk melakukan cek medis di RS JIH untuk menghindari jatuhnya korban lagi.
3.Pihak kampus melakukan penyelidikan dengan kapolres karanganyar mulai dari Selasa, 24 Januari 2017 sampai saat ini.
4.Tim investigasi telah dibentuk sejak Jum’at, 20 Januari 2017 yang terdiri dari ahli psikologi, hukum, komunikasi, forensik, dan administrasi.
5.Pihak kampus menghimbau kepada seluruh mahasiswa UII untuk tidak mudah percaya terhadap berita yang beredar kecuali berita resmi yang disampaikan oleh pihak UII.

5.1HOAX PERTAMA :
Hasil otopsi yang dikeluarkan di media-media merupakan sebuah kebohongan besar karena otopsi dilakukan pada hari Minggu, 22 Januari 2017 pada pukul 14.00-17.00 WIB, namun pukul 18.00 WIB hasil otopsi sudah dipublikasikan oleh media. Faktanya, hasil otopsi belum bisa dikeluarkan dalam jangka waktu secepat itu, dan hasil otopsi hanya bisa dikeluarkan oleh pihak RS dan diterima oleh pihak kepolisian. Kalaupun hasil yang beredar adalah benar maka itu merupakan sebuah pelanggaran kode etik dan bisa dituntut melalui jalur hukum.

5.2HOAX KEDUA :
Berita acara yang dikeluarkan MAPALA UNISI pada kasus pertama merupakan suatu ketidakbenaran, karena tidak ditanda tangani oleh pihak yang mengeluarkan serta tidak ada cap resmi dari lembaga yang bersangkutan.

5.3HOAX KETIGA :
Berita yang beredar bahwa luka di tubuh khususnya tangan peserta disebabkan oleh kekerasan adalah tidak benar. Adanya luka disebabkan oleh pada saat materi Navigasi Darat, peserta terkena semak, ranting, maupun tumbuhan lainnya, yang menyebabkan luka pada pergelangan tangan, dan peserta tidak memakai alat pelindung diri, sehingga luka bukan disebabkan oleh kekerasan, tapi karena prosedur yang kurang aman.

6.UII melakukan pendampingan dari rumah sakit sampai proses pemakaman dan semua biaya ditanggung oleh pihak UII.
7.Tim Investigasi bekerja sampai hari Jum’at, 27 Januari 2017 dan harus mendapatkan hasil pada hari Senin, 30 Januari 2017.
8.Pembekuan kelembagaan sampai batas yang tidak ditentukan.
9.Pembekuan kegiatan yang bersifat outdoor berlaku untuk seluruh elemen kemahasiswaan UII.
10.Poin 8 dan 9 merupakan pernyataan tegas dari pihak kampus UII meskipun melangkahi sistem Student Government.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang diajukan saat berlangsungnya rapat koordinasi:
Q : Bagaimana hasil penanganan medis ke 34 peserta TGC?
A : Hasil akan disampaikan tim medis JIH (sedang disiapkan) karena berkaitan dengan kode etik.

Q : Bagaimana pembekuan MAPALA dan kegiatannya? Atas dasar apa?
A : Kegiatan dibekukan dengan pertimbangan :
1.Bagaimana lembaga tersebut memperbaiki dirinya
2.Pembekuan kegiatan dilakukan setelah jatuhnya korban ke 2
3.Pembekuan lembaga dilakukan setelah jatuhnya korban ke 3
4.Pembekuan lembaga dilakukan karena tidak mungkin ada suatu lembaga yang berdiri namun tidak memiliki kegiatan.

Q : Bagaimana koordinasi antara pihak rektorat dengan DPM U mengingat DPM U merupakan lembaga kemahasiswaan tertinggi di KM UII?
A : Pihak rektorat memohon maaf kepada DPM U karena belum dapat berkoordinasi dikarenakan masih berfokus pada keluarga korban, peserta TGC, media, dan lain-lain.

Q : Bagaimana legalitas dari Tim Investigasi ?
A : Tim Investigasi dinyatakan legal karena telah dikeluarkan SK dari rektor.

Q : Bagaimana hubungan antara rektorat dan kepolisian?
A : Tidak ada hubungan antara pihak rektorat dengan kepolisian. Apabila terdapat pihak kepolisian yang datang ke kampus, itu dikarenakan adanya laporan dari pihak korban kedua dan ketiga. Namun pihak UII tidak akan menghalangi pihak keluarga korban yang memilih untuk menyelesaikan kasus ini melalui jalur hukum.

Q : Bagaimana respon KM UII untuk kedepannya?
A : Untuk kedepannya, pihak kampus akan lebih memperhatikan dan mengawasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bersifat outdoor, dengan cara hanya akan memberikan izin kegiatan tersebut jika ada SOP yang baik.

Q : Bagaimana imbas dari TGC MAPALA UNISI terhadap kegiatan kemahasiswaan, terkhususnya untuk kegiatan outdoor? Kegiatan outdoor seperti apa yang dimaksud?
A : Imbasnya yaitu :
1. Dibekukannya kegiatan seperti MAKRAB sampai waktu yang tidak ditentukan. Pembekuannya dapat dicabut jika terdapat SOP yang sesuai standar, dan telah mendapat izin kegiatan dari pihak rektorat.
2. Tidak menutup kemungkinan bagi kegiatan non-outdoor, misalnya Pekan Ta’aruf, sehingga kegiatan non-oudoor pun tetap harus memiliki SOP yang baik dan antikekerasan.

Q : Apakah pihak UII sudah mengidentifikasi nama-nama yang “terduga” sebagai pelaku?
A : Nama-nama yang diduga sebagai pelaku sudah ada di tangan pihak UII, namun untuk memastikan siapa tersangkanya dibutuhkan proses lebih lanjut, yaitu melalui proses hukum (pro justitia) yang mana proses penyidikan sudah berjalan, dan tidak lama akan dikeluarkan hasil yang menyatakan siapa tersangkanya. Pembuktian tersangka tidaklah mudah, karena dibutuhkan 2 alat bukti, salah satunya adalah hasil otopsi. Hasil otopsi baru keluar dan masih disimpan oleh pihak kepolisian.

Q : Apakah ada akses antara orang tua korban dengan panitia TGC MAPALA?
A : Panitia TGC telah melakukan pendampingan salah satunya yaitu selalu menghadiri proses pemakaman korban, termasuk korban ke-3, di Lombok. Namun, karena adanya himbauan dari pihak kampus dengan pertimbangan kondisi psikis dan emosional pihak keluarga korban yang masih dalam suasana berduka, sehingga pendampingan tidak dilakukan sampai ke rumah duka.

note :
●Sekali lagi dihimbau kepada seluruh mahasiswa UII khususnya mahasiswa FTI UII untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang beredar dan tidak jelas kebenarannya.
●Mahasiswa FTI dihimbau untuk tidak gegabah dalam mengambil sikap terkait kejadian ini, karena telah ditangani oleh pihak-pihak yang profesional di bidangnya.
●LEM FTI UII bersama dengan DPM FTI serta LEM dan DPM U maupun fakultas lain sudah membentuk tim investigasi dengan tenggang waktu 5x24 jam.

LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Zainul Arifin
Ketua Umum
#CordobaRendoor #CordobaRentalOutdoor

19.06 , ,
DOK KELUARGA DOK KELUARGA SEMASA HIDUP: Syaits Asyam dalam sebuah kegiatan kepencintaalaman. (DOK keluarga)

Assalammu'alaikum Sahabat..

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Syaits Asyam, satu di antara tiga korban meninggal dalam diksar Mapala UII (Unisi) Jogjakarta, sempat bercerita tentang tragedi yang akhirnya merenggut nyawanya. 
DWI AGUS, Jogjakarta 
---
CERITA itu diungkapkan almarhum Syaits Asyam kepada sang ibu, Sri Handayani, saat masih dirawat di RS Bethesda Jogajakarta Ketika itu dokter meminta Sri Handayani mencatat semua ucapan anaknya. Sebab, kondisi Asyam memasuki masa kritis. Tujuannya, menghimpun informasi penyebab kekerasan fisik yang dialami anak tunggalnya itu. 
Dalam catatan yang ditulis di kertas memo RS Bethesda tersebut, Asyam menyampaikan tiga poin. Asyam sendiri sempat menulis poin pertama. Selanjutnya, poin kedua dan ketiga ditulis ibunya. "Asyam menyebut nama Yudi yang melakukan kekerasan," kata Handayani ketika ditemui Jawa Pos Radar Jogja di rumah duka, Dusun Jetis, Caturharjo, Sleman, kemarin (25/1). 
Kekerasan yang dimaksud, lanjut Handayani, antara lain, Asyam dipukuli punggungnya dengan rotan sepuluh kali. Lalu, Asyam disuruh mengangkat beban air terlalu berat. Selanjutnya, diduga ada aksi kekerasan lain oleh nama yang sama.
Karena itulah, keluarga Asyam tidak bisa menerima perlakuan yang mengakibatkan anaknya mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Handayani beserta suaminya, Abdulah Arbi, memutuskan untuk mengambil langkah hukum atas kematian anaknya.
Berdasar hasil otopsi, ditemukan indikasi kekerasan fisik yang dialami almarhum. Menurut Handayani, hampir sekujur badan anaknya mengalami memar-memar. Di antaranya, memar di dada sebelah kanan.
"Luka dalam di dada itu membuat napas Asyam tersengal-sengal. Dia jadi sulit berbicara. Tutur katanya tidak jelas," tutur perempuan berjilbab tersebut.
Sebagaimana diberitakan kemarin, tiga mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti The Great Camping (TGC) Mapala UII di Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, 14-22 Januari. TGC merupakan pendidikan dasar (diksar) bagi para anggota baru Mapala UII.
Tiga korban tewas itu adalah Muhammad Fadli, 20, yang meninggal Jumat (20/1), setelah sempat dirawat di Puskesmas Tawangmangu; disusul Syaits Asyam, 19, Sabtu (21/1) di RS Bethesda Jogjakarta; dan terakhir Ilham Nurfadmi Listia Adi, 20 yang meninggal Senin malam (23/1) juga di RS Bethesda. Tragedi itu juga mengakibatkan puluhan peserta diklat lainnya mengalami luka-luka. Hingga kemarin, masih ada sepuluh mahasiswa UII yang dirawat di Jogja International Hospital (JIH). Diduga, ada tindak kekerasan selama diksar berlangsung.
Menurut ibu Asyam, Handayani, dirinya tidak langsung diberi tahu panitia bahwa anaknya telah dirawat di RS Bethesda. Dia baru dikabari beberapa saat sebelum anaknya mengembuskan napas terakhir. 
"Saya sampai rumah sakit jam 11.30 lebih. Saya shock melihat kondisi anak saya karena tubuhnya penuh luka. Napasnya juga sudah terengah-engah dan bicaranya tidak jelas. Tapi, masih bisa menceritakan kronologi kejadian di sana (Gunung Lawu, Red)," katanya.
Handayani sempat mendengar kabar dari teman Asyam bahwa sebenarnya Asyam sudah tidak kuat. Dia ingin mengundurkan diri dari diksar, tapi dilarang panitia. Bahkan, Asyam malah ditarik dan dipisahkan dari rombongan diksar lainnya.
"Asyam juga sempat cerita tiga hari pertama tidak apa-apa, tapi setelah itu baru kejadian. Asyam tidak pernah melawan," ujarnya.
Di mata Handayani, Asyam merupakan sosok yang sederhana, taat beribadah, dan dekat kepada orang tua. Cowok kelahiran 7 Juli 1997 itu sangat dielu-elukan keluarganya. Maklum, dia anak tunggal. Meski anak tunggal, Asyam sangat mandiri.
"Dia selalu berusaha mendapatkan apa yang diinginkan dengan usahanya sendiri. Sangat ingin membahagiakan kedua orang tuanya," kata Handayani.
Sejak SMA hingga kuliah, Asyam juga sangat mencintai bidang penelitian. Tak heran, dia pun berprestasi di bidang itu. Saat di SMA Kesatuan Bangsa Jogjakarta, bersama sahabatnya, Galih Ramadhan, Asyam meraih medali emas dalam ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2014. Keduanya melakukan penelitian kimia bertajuk Treatment of Oil Spill by Buffing Dust as an Efficient Adsorbent.
Dia juga meneliti limbah laut. Berkat penelitian itu, Asyam diundang ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi. "Dia sangat bangga atas prestasi yang diraihnya itu," kenang Handayani. 
Handayani mengakui, Asyam punya semangat tinggi untuk menyelamatkan lingkungan. Keikutsertaannya dalam Mapala UII juga didasari kecintaannya pada alam. Sebagai ibu, tentu Handayani sangat mendukung segala langkah anak semata wayangnya tersebut.
Di luar aktivitas akademis, Asyam giat di berbagai kegiatan sosial. Saking sibuknya Asyam, Handayani memiliki julukan khusus kepada anaknya tersebut. "Karena sangat sibuk, saya panggil dia 'pak menteri'," ujarnya setengah terisak.
Salah satu impian Asyam yang belum terwujud adalah menempuh pendidikan di luar negeri. Asyam ingin sekali menempuh pendidikan di Universitas Oxford London. "Dia ingin ke Oxford. Di UII dia sudah mengikuti latihan kepemimpinan. Tapi, sekarang impian itu sudah menajdi kenangan. Tapi, semangatnya tetap saya simpan," katanya. 
Duka mendalam juga dirasakan ayah Ilham Nurfadmi Listia Adi, Syafii. Syafii tidak menyangka akan "didahului" sang anak. "Saya tak menyangka Ilham meninggal di usia muda," ucapnya saat ditemui di RS Bethesda Selasa (24/1).
Syafii mengakui adanya bekas penganiayaan fisik di tubuh anaknya. Sebelum meninggal, Ilham sempat berkomunikasi dengannya. Menurut pengakuan Ilham, dia mendapat siksaan dari para seniornya di Mapala UII. Hal itu dikuatkan saat Syafii melihat langsung kondisi tubuh almarhum. 
"Awalnya Ilham telepon katanya dipukuli. Dia sempat mengirim foto tubuhnya yang memar-memar. Saat saya tiba di Jogja dan melihat langsung kondisi anak saya, ternyata benar adanya. Bahkan, ada bekas pukulan seperti bukan pukulan tangan," jelas Syafii. 
Kemarin jenazah almarhum sudah tiba di kampung halaman di Lombok Timur. Tangis histeris menyambut kedatangan jenazah di rumah duka. Sang ibu beserta saudara-saudara almarhum tak kuat menahan duka mendalam.
Syafii menyatakan bakal membawa kasus tersebut ke ranah hukum. "Saya sudah melapor ke Polda DIJ. Tapi, saya disarankan untuk melapor ke wilayah hukum kejadian (Polres Karanganyar)," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang korban luka, Abyan Razaki, 19, hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di RS JIH Jogja. Dia mengaku mengalami kondisi serupa dengan tiga korban meninggal. Dia mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Kakak Abyan, Raihan Aflah, 20, menjadi saksi tumbangnya sang adik bungsu. Sepulang dari TGC di Gunung Lawu Sabtu (21/1), kesehatan Abyan menurun drastis. Mulai luka di kedua kaki, tangan, punggung, bahkan kontur wajah adiknya lebih tirus. "Waktu mandi, dia (Abyan) sampai tidak bisa buka celana sendiri," ujarnya.
Lantas, Raihan datang lagi ke kamar Abyan sekitar pukul 10.00. Namun, kondisi pintu kamar terkunci dari dalam. "Akhirnya saya pinjam kunci cadangan. Saat itulah saya menemukan adik saya hanya terbalut handuk, meringkuk. Dia langsung saya bawa ke JIH," jelasnya.
Raihan mengungkapkan, keadaan fisik adiknya kala itu sangat lemah. Bahkan, Abyan tidak bisa berjalan karena luka di tubuhnya. "Terpaksa saya gendong karena dia tidak kuat berjalan. Adik saya didiagnosis awal mengalami bronkitis, jempol kaki harus operasi, dan ginjalnya infeksi," papar dia.
Anehnya, Abyan tidak memiliki sejarah penyakit tersebut. Hanya, diakui Raihan, adiknya selama ini kurang mengonsumsi air mineral. "Saat ini Abyan sedang puasa untuk menjalani operasi di kedua jempol kakinya. Kondisi jempolnya lecet dan mengeluarkan nanah," terangnya.
Rektor UII Harsoyo menegaskan komitmen kampusnya. UII akan melakukan investigasi untuk mengungkap tragedi diksar Mapala UII. Langkah awal yang dilakukan ialah membekukan segala kegiatan Mapala UII dan kegiatan lain yang bersifat outdoor.
"Kami sedang menyusun laporan ke Koopertis dan ORI. Dari hasil investigasi dan pemeriksaan fisik para korban, memang ditemukan adanya kekerasan fisik. Sanksi ketegasan dari kampus pasti ada, ditambah proses hukum oleh kepolisian," tandasnya.
Selain akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban, UII bakal melakukan pendampingan kepada peserta diksar dan orang tuanya. Terutama keluarga almarhum Fadli, Syaits Asyam, dan Ilham Nurpadmi Listia Adi. 
Sementara itu, selama empat hari penyelidikan, Polres Karanganyar telah memeriksa sebelas saksi dan menyita barang bukti kasus dugaan penganiayaan dalam kegiatan diksar Mapala UII di Tawangmangu. Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan, para saksi tersebut terdiri atas kerabat tiga mahasiswa yang meninggal dunia serta sejumlah peserta diklat. Dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi tindak kekerasan selama pelaksanaan diksar. "Ditemukan adanya dugaan kekerasan selama pelaksanaan diklat sehingga mengakibatkan tiga mahasiswa meninggal," jelas Ade kemarin.
Permintaan visum et repertum (VER) dan otopsi sudah dilayangkan ke RSUD Karanganyar, RS Bethesda Jogjakarta, dan RSUP dr Sardjito Jogjakarta. "Kami masih menunggu hasil VER maupun otopsi dari tiga rumah sakit ini. Pihak RS Bethesda dan RSUP dr Sardjito menyatakan, ditemukan luka di sekujur tubuh korban yang diduga akibat kekerasan. Dari kepala, tangan, hingga kaki," ungkap Ade. (ila/adi/wa/*/c10/c9/ari)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2017/01/26/105015/maut-di-balik-diksar-mapala-uii-dia-sempat-bercerita-penyiksaannya-pada-sang-ibu-sebelum-meninggal
Mari Kita Doakan Almarhum, Semoga Ibadah Beliau Diterima oleh Alloh SWT dan Semoga Keluarga Yang Di Tinggalkan Di Berikan Ketabahan, Kesabaran, dan Hikmah serta hidayah di balik kejadian tersebut.
Aaamiin Ya Robbal 'alamin..

#CordobaRendoor #CordobaRentalOutdoor

21.57 ,


Assalammu'alaikum Sahabat..


Segenap Pimpinan dan Sivitas Akademika Universitas Islam Indonesia berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya mahasiswa:
Muhammad Fadli (Prodi Teknik Elektro)
Syaits Asyam (Prodi Teknik Industri)
Ilham Nurpadmi Setya Adi (Prodi Ilmu Hukum)

Semoga almarhum diterima amal ibadahnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan

UII menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga dan masyarakat luas, serta berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara tegas, terbuka, dan tuntas.

Informasi lengkap perkembangan tim investigasi UII dapat dilihat dan dipantau melalui laman resmi UII di www.uii.ac.id


Sumber : https://www.facebook.com/Universitas.Islam.Indonesia

#CordobaRendoor #CordobaRentalOutdoor

20.51 ,
DOK. RELAWAN SUMBING JALUR KALIANGKRIK VIA BPBD SOLO
Sabtu, 21 Januari 2017 | 21:34 WIB

Assalammu'alaikum Sahabat..

Kabarduka menimpa saudara kita seorang Pendaki, beliau Mahasiswa Kampus UMY di Gunung Sumbing.
Innalillahi Wa innaillaihi Roji'un..
Berikut ulasan berita yang kami dapatkan..

Temanggung, Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bramantyansah (19), meninggal dunia di Gunung Sumbing pada jalur pendakian Butuh, Temanggung, Kaliangkrik, Sabtu (21/1/2017).
Pemuda yang tinggal di Mrisi, Bantul, tersebut tewas setelah mengalami kecelakaan sekitar pukul 13.00 WIB saat mendaki gunung tersebut.
Ratih Herningtyas dari Humas UMY mengatakan, korban merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2016.
"Jenazah langsung dibawa ke rumah duka malam ini. Malam ini juga perwakilan LPKA dan Fakultas Ekonomi sudah di rumah duka dan akan memberikan hak mahasiswa, seperti santunan dan lainya," kata Ratih.
Ratih mengatkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan individu dan bukan kegiatan resmi dari universitas.
Tribun Jogja melaporkan, korban beserta pendaki lain berangkat dari basecamp Butuh, Temanggung, Kaliangkrik, sekitar pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB, korban jatuh ke jurang berbatu dengan kedalaman sekitar 10 meter.
Pendaki lain langsung melapor ke basecamp Butuh dan selanjutnya diteruskan ke Yogyakarta pada pukul 14.00 WIB.
Saat itu juga, 11 orang dari tim Basecamp Butuh langsung berangkat ke lokasi kejadian untuk membawa korban.
Setelah sekitar 90 menit kemudian, korban diangkat dari jurang dengan kondisi korban telah mengalami luka di kepala bagian belakang.
Pada pukul 18.00 WIB, korban telah sampai di basecamp dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya dibawa ke Puskesmas Kaliangkrik untuk penanganan lebih lanjut.

Sumber : www.tribunnews.com

Mari Kita Doakan Almarhum Bramantyansah (Mahasiswa UMY), Semoga Ibadah Beliau Diterima oleh Alloh SWT danSemoga Keluarga Yang Di Tinggalkan Di Berikan Ketabahan, Kesabaran, dan Hikmah serta hidayah di balik kejadian tersebut.
Aaamiin Ya Robbal 'alamin..

#CordobaRendoor #CordobaRentalOutdoor

19.47 ,












Assalammu'alaikum Sahabat..
Berikut kami laporkan informasi dari Pihak BPPTKG

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

Tanggal 13 - 19 Januari 2017

HASIL PENGAMATAN

  • Visual
Cuaca sepanjang hari cenderung berkabut disertai mendung. Asap berwarna putih, tebal dengan tekanan gas lemah, tinggi maksimum 30 m arah timur, teramati dari Pos Pengamatan Kaliurang pada tanggal 19 Januari 2017 pukul 07:31 WIB. Saat ini kondisi morfologi G. Merapi belum menunjukkan adanya perubahan.
  • Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat 7 kali gempa guguran (RF) dan 14 kali gempa tektonik. Aktivitas kegempaan minggu ini masih berada dalam kategori normal.  
  • Deformasi
Data tiltmeter yang diperoleh dari Stasiun Selokopo Atas masih fluktuatif dalam batas toleransi alat, untuk sumbu U-S sebesar -42 µrad. Pengukuran EDM menghasilkan nilai jarak tunjam rata-rata untuk RK2 (sektor selatan) sebesar 6506,95 m. Data pemantauan baseline GPS Stasiun Selo-Pasarbubar menunjukkan jarak sebesar 4259,20 m. Deformasi G. Merapi yang dipantau secara instrumental dengan menggunakan tiltmeter, EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.      
 

  • Hujan dan Lahar
Pada minggu ini terjadi hujan di seluruh Pos Pengamatan Gunung Merapi. Intensitas curah hujan tertinggi terjadi di Pos Ngepos pada tanggal 14 Januari 2017, tercatat jumlah curah hujan 60 mm/jam selama 15 menit. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi.   

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam tingkat aktivitas "NORMAL".
  • Saran 
Dengan tingkat aktivitas G. Merapi "NORMAL" kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana G. Merapi direkomendasikan sebagai berikut:   
                

  1. Kegiatan pendakian G. Merapi direkomendasikan hanya sampai di Pasarbubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.                      
  2. Kondisi morfologi puncak G. Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki. 
  3. Saat ini hujan masih terjadi di seputar G. Merapi, untuk itu masyarakat perlu menjaga kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar.
  4. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.                

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.  
                
Yogyakarta, 20 Januari 2017
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG      
                           

I Gusti Made Agung Nandaka                             
NIP. 19641227 199303 1 005

Info terkini aktivitas Merapi:
Twitter @bpptkg
FB Info BPPTKG
Frekuensi 165075 MHz
Telepon 0274 - 514180

#CordobaRendoor #CordobaRentalOutdoor

01.01 ,
Assalammu'alaikum Sahabat..
Ikhwah Fillah..

Semoga sahabat semua dalam keadaan sehat dan tidak kurang apapun sehingga bisa beraktifitas sesuai planing kalian.
Pada punya rencana kemana ni wekend? Punya rencana ngetrip? Atau melakukan pendakian bersama temen, sahabat, kawan kantor, bahkan Camcer sama keluarga tercinta.
Bagi Triper yang ingin berpegian kemanapun tujuan kita mau info sedikit mengenai manfaat Matras saat kalian pergi utamana untuk aktifitas luar ruang ia seperti ke gunung, ngepatai dkk.
Ternyata Matras juga mempunyai peranan penting saat kita berpergian dikarenakan matras selain untuk Alas saat kita istirahat atau Camping matras juga bisa berfungsi untuk memperamping saat Packing utamanya buat cariel ia sobat Triper, fungsi matras disini adalah untuk membuat lingkaran dalam Cariel sehingga untuk barang bisa kita atur dengan sesakma sesuai standart dunia packing.
Jadi Manfaat Matras adalah:
Alas saat Camping
Tempat bantu packing (matras Item bukan Foil)
Tempat Alas Sholat saat Track
Dkk




Jadi buat sobat Triper yang mau berpergian harus bawa matras karena fungsi matras sangat vital yaitu tempat alas fungsi utamanya, jadi matras jangan sampai ketinggalan saat kalian Melakukan pendakian, ngepatai,touring dkk.
Jenis matras sekarang ini yang lagi buming dikalangan pendakian yaitu matras Spong(item) dan Foil seperti picture yang dipakai dalam posting Blog ini.
Untuk harga Matras sekitaran 50k-60k tinggal pilih sesuai kebutuhan kalian ia , Sobat Triper juga bisa cek di Produk Tripstore.

Selamat menikmati wekend kalian.

#CordobaRendoor
#CordobaRentalOutdoor

21.00
Packing Alat Pendakian
Ketika mendengar kata pendaki gunung, imaji yang melekat di pikiran saya waktu itu adalah sosok seorang pemuda perkasa yang menenteng tas keril sebesar lemari es dengan gagahnya.
Bagi seorang pemula, membayangkan mendaki gunung yang tinggi dengan segala rintangannya saja sudah berat, apalagi ditambah harus membawa tas beserta logistik yang puluhan kilo beratnya.
Sungguh melelahkan.
Setelah beberapa lama menggeluti dunia pendakian, barulah saya menyadari betapa beragamnya trend dan gaya pendakian yang ada.
Saya mulai bersinggungan dengan gaya pendakian yang dinamakan ultra-light hiking.
Teknik ini mengajarkan para pendaki untuk pintar menyeleksi dan menyiasati item-item yang akan dibawanya selama mendaki guna mengurangi beban pendakian.
Mempraktekkan ultra-light hiking, saya jadi tak perlu lagi membawa beban yang berat ketika mendaki sehingga lebih banyak tenaga yang disimpan untuk menikmati keindahan alam.
Berikut item yang dapat kamu siasati agar pendakianmu terasa ringan sesuai prinsip yang dianut anak-anak ultra-light hiking.

1. Memilih shelter yang ringan namun kokoh

Seorang teman pendaki senior pernah berkata, ‘Pendaki ke gunung kok nggak bawa tenda, itu layaknya keong yang jalan-jalan tapi nggak bawa cangkangnya.’
Saya ingat betul dulu ketika awal-awal mengenal kegiatan pendakian hampir tidak pernah membawa tenda karena kami selalu tek-tok (naik sampai puncak langsung turun lagi).
Jadilah ketika ada hujan atau badai yang datang tiba-tiba, saya setim dibuat kelimpungan.
Di sinilah saya merasakan betapa pentingnya shelter atau tempat berlindung bagi para pendaki.
Meski fungsinya sangat penting, berat sebuah tenda full set juga tidak ringan. Cukup sering saya mendengar keluhan para pendaki yang menjadi porter dadakan karena kebagian bawa tenda kelompok.
Jadi untuk menyiasati beratnya bobot tenda, saya memilih tenda yang punya spesifikasi khusus. Pilihan saya jatuh pada produk tenda asal Tiongkok, Langya 2/3P Ultralight Tent.
Harga tenda ini cukup ramah di kantong daripada tenda UL buatan produsen outdoor asal Amerika atau Eropa. Selain itu rangkanya sudah terbuat dari bahan alumunium alloy bukan fiber seperti kebanyakan sehingga beratnya pun jauh lebih ringan, hanya kurang dari 2 kg.
Untuk itu saya sarankan sebelum membeli tenda telitilah dengan cermat spesifikasinya mulai dari bahan rangka, flysheet, dan beratnya.

2. Pemilihan Tas Carrier yang Sesuai dengan Kebutuhan Mendaki

Untuk pendakian singkat selama satu atau dua hari tentunya tak perlu membawa carrier 75 L yang biasa untuk ekspedisi 7 hari di Rinjani.
Pemilihan carrier harus disesuaikan dengan kebutuhan mendakimu karena keril berkapasitas besar lebih berat bobotnya daripada keril berkapasitas kecil.
Saya lebih suka memakai carrier dengan kapasitas sekitar 40-50 liter saja.
Berdasar pengalaman, carrier dengan kapasitas ini sebenarnya sudah pas untuk kebutuhan mendaki saya yang singkat, lebih nyaman di pundak, dan yang penting tak bikin cepat lelah.
Berbagai produsen carrier outdoor di Indonesia saya lihat sudah cukup baik membidik konsep ini sehingga kamu tak perlu khawatir kesulitan jika ingin mencarinya.

3. Sleeping bag yang hangat namun ringan

Pengalaman hiking tanpa membawa sleeping bag (SB) sungguh seperti mimpi buruk bagi saya, rasanya tidur di gunung tidak akan nyenyak tanpa kehadiran item satu ini.
Memilih SB yang hangat namun ringan menjadi perkara yang tidak mudah karena berat berbanding lurus dengan nilai kehangatan. Semakin ringan bobot SB biasanya tingkat kenyamanan dan pertahanannya dari hawa dingin juga berkurang.
SB yang setia saya gunakan saat ini (Eiger mummy) berada di kriteria pertengahan, tidak terlalu berat dan ringan.
Saya lebih suka SB model mummy karena bentuknya memberikan perlindungan yang maksimal bagi tubuh kita dari hawa dingin.
Tidur dengan SB ini di bawah hamparan bintang langit Lawu atau Merbabu, tubuh saya tetap terasa hangat. Jika bingung memilih SB yang cocok, lihatlah jenis bahan pengisinya.
Bulu angsa (duck down) lebih baik sebagai insulator SB dibanding polar atau dacron karena lebih ringan dan dikenal sangat baik memerangkap panas.

4. Alas tidur dan matras

Ketika awal-awal mengenal kegiatan pendakian, matras yang selalu setia menemani perjalanan saya di gunung adalah matras karet TNI yang saya beli seharga Rp. 40.000.
Namun seiring dengan bertambahnya jam terbang, kini saya beralih memakai matras alumunium foil.
Pertimbangan utama saya sebenarnya terletak pada faktor berat dan kepraktisan. Dibanding matras karet, matras alumunium foil lebih ringan, beratnya mungkin tidak lebih dari sebungkus mie instan.
Kedua, ketika saya mencoba menggelarnya di dalam tenda, ternyata sebuah matras alumunium mampu mengalasi hampir seluruh permukaan tenda sehingga bisa dipakai 3 orang pendaki sekaligus.
Cukup praktis, dan saya pun dapat membantu teman satu tim yang lupa membawa matras. Harganya cukup terjangkau, sekitar 60-80 ribu rupiah saja.

5. Beberapa peralatan outdoor lainnya

Siapa pendaki yang tidak akrab dengan berbagai printilan peralatan outdoor.
Sebut saja beberapa di antaranya seperti kompor portabel, pisau lapangan, headlamp, jas hujan, peralatan masak, dan lain sebagainya.
Untuk mengurangi beban membawa peralatan-peralatan itu, saya biasa menerapkan teknik subtitusi. Saya hanya membawa peralatan yang benar-benar penting dan punya beberapa fungsi sekaligus.
Seperti misalnya, kompor portabel standar dan tabung gasnya biasa saya siasati bobotnya dengan membawa trangia cola dan bahan bakar spirtus 600 ml.
Trangia cola ini sebenarnya kompor spirtus sederhana yang saya bikin sendiri dari kaleng bekas lewat belajar tutorial di Youtube.
Berbekal trangia cola dan gelas alumunium, saya sudah bisa merasakan nikmatnya segelas teh hangat di tengah hawa gunung yang dingin.
Untuk kawasan tropis, tentunya jas hujan atau ponco masuk dalam list peralatan wajib.
Cukup bawalah jas hujan plastik HDPE seharga Rp 5.000 yang biasanya dipakai abang tukang becak. Teknik ini cukup efektif memangkas berat jas hujan standar yang sebelumnya biasa saya bawa.

6. Pakaian yang Tepat untuk kegiatan mendaki

Kegiatan mendaki juga perlu memperhatikan pakaian yang sesuai.
Jadi pilihlah pakaian yang tidak hanya nyaman ketika dipakai tapi juga mampu memberikan perlindungan dari cuaca.
Dulu sekali saya masih ingat sering asal-asalan memilih baju untuk mendaki. Imbasnya, pakaian yang saya pakai ternyata hanya menyerap keringat namun tidak menguapkannya.
Badan saya pun jadi gampang menggigil kedinginan karena pakaian lepek-lepek basah keringetan.
Sejak saat itu saya mengikuti rekomendasi pakaian yang cocok untuk kegiatan mendaki, yakni bahannya terbuat dari serat sintesis, seperti nilon, taslan, dan polyester bukan katun.
Mirip seperti baju dan celana yang sering dipakai saat olahraga, entah joging, futsal, bersepeda, atau main bola.
Paling penting, hindari pemakaian celana jeans. Semua orang tahu itu, belajarlah bedakan film dengan realita.

00.24

Harga sewa 1 x 24 jam: Rp 8.000,-
  • Sleeping bag (SB) atau kantong tidur, fungsi utamanya adalah alat yang di gunakan untuk pelengkap tidur atau menghangatkan badan di suhu dingin, biasanya di gunakan oleh para penggiat alam bebas atau juga para pendaki gunung.

  • Tipe Sleeping bag:
> Mummy
> Tikar
  • Untuk Penyewaan dapat menghubungi :
  • 085315078112 (Whatsapp/Telpon/Sms)

Total Tayangan Halaman

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget